MANCHESTER, INGGRIS, Berita Teknologi - Ilmuwan sedang mengembangkan teknik baru untuk mengendalikan lengan buatan (prostetik) dengan sinyal dari otak.
Sebuah
generasi baru lengan buatan (prostetik), yang disponsori oleh Badan
Penelitian dari Departemen Pertahanan Amerika (DARPA), mungkin tersedia
dalam 5 sampai 10 tahun mendatang. Rancangan baru ini memiliki sekitar
20 derajat gerakan bebas (degree of freedom), yang dapat dikendalikan
melalui berbagai cara, seperti langsung dari pikiran pemakainya.
Untuk membuat lengan prostetik berfungsi seperti lengan yang nyata, para ilmuwan ingin mengendalikan mereka dengan sinyal otak.
`Ketika Anda mengambil suatu objek, otak Anda tahu secara otomatis untuk
memutar pergelangan tangan dan menggerakkan jari,` kata Michael
McLoughlin dari Applied Physics Laboratory (APL) di Johns Hopkins
University. `Kami ingin mengembangkan kemampuan untuk mengontrol anggota
tubuh buatan dengan cara alami,` katanya.
Sejak lima tahun lalu, peneliti telah menguji teknik baru ini. Saraf
dari lima orang lumpuh telah ditanamkan dengan chip sampai saat ini, dan
mereka telah mampu mengendalikan kursor pada layar komputer,
mengendalikan kursi roda, dan bahkan membuka dan menutup tangan robot
dengan pikiran mereka.
Peneliti di APL bekerjasama dengan para ilmuwan di University of
Pittsburgh dan Caltech bertujuan untuk menanamkan pasien cedera sumsum
tulang belakang pada tahun 2011. Sukarelawan dalam studi ini akan
mendapatkan dua chip korteks yang berbeda, masing-masing dengan 100
elektroda untuk menerima sinyal dari saraf. Para peneliti berharap
perangkat baru ini memungkinkan gerakan lebih kompleks di lengan buatan.
Para peneliti di University of Pittsburgh juga akan menguji chip baru
dikombinasikan dengan sistem telemetri, yaitu dengan memancarkan sinyal
tanpa kabel untuk mengendalikan lengan buatan. Tujuannya adalah untuk
menurunkan risiko infeksi, karena versi yang dipakai saat ini
mengirimkan informasi melalui kawat yang dihubungkan langsung dari
tengkorak. Kemudian, mereka juga akan menambah sensor ke lengan
prostetik sehingga dapat mendeteksi temperatur atau perasaan lainnya
yang kemudian dapat disampaikan ke bagian otak yang memproses informasi
tersebut.
sumber http://news.manycome.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar