Senin, 31 Maret 2014

Risk Management

Untuk menjadi seorang entrepreneur, diperlukan keberanian untuk menghadapi dan mengambil resiko. Hal ini telah dilakukan oleh pak Ciputra dan entrepreneur sukses lain sehingga mereka dapat mencapai kesuksesan. Pak Ciputra bahkan menyebut Entrepreneur adalah Calculated Risk Taker. Karena menjadi Entrepreneur harus bisa mengambil resiko. Namun tentu saja resiko yang terukur dan dapat dihadapi.

Resiko sendiri dapat diartikan terjadinya hal yang berbeda dengan apa yang kita harapkan. Kita biasanya tidak berani mengambil resiko karena kita takut apabila resiko menjadi kenyataan. namun, Seharusnya resiko itu harus kita kenali, perhitungkan, lalu kita hadapi.

Ada 2 istilah dalam resiko, yakni eksposure dan peril. Eksposure adalah objek yang menyebabkan resiko. peril adalah peristiwa yang menyebabkan resiko.

resiko digolongkan menjadi 6

resiko murni: kemungkinan keuntungan tidak ada, tetapi kemungkinan kerugian ada.
resiko spekulatif: kemungkinan keuntungan ada, dan kemungkinan kerugian juga ada.
resiko statis: resiko yang muncul ketika terjadi kondisi tertentu
resiko dinamis: resiko yang muncul ketika terjadi perubahan kondisi tertentu
resiko objektif: resiko yang dilihat berdasarkan hasil penelitian dan observasi
resiko subjektif: resiko yang dilihat berdasarkan hasil dugaan semata

cara menangani resiko ada beberapa macam:
1. menghindari resiko. contohnya dengan tidak membuka usaha. jadi ini sama sekali menghindari resiko.
2. ditahan. yaitu dengan menerima resiko itu.
3. diversifikasi yaitu dengan membuka usaha baru yang menutupi resiko usaha sebelumnya.
4. transfer resiko yaitu dengan memberikan resiko kepada pihak lain. contohnya pihak asuransi.
5. pengendalian resiko yaitu dengan melakukan tidak pencegahan terhadap resiko
6. pendanaan resiko, yaitu dengan menyediakan dana untuk mengatasi resiko.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar